selamat datang...

semoga bermanfaat ^_^




Sabtu, 07 Desember 2013

MAKALAH CLOUD COMPUTING


PENGENALAN CLOUD COMPUTING



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Alah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Tentunya saya sebagai penyusun telah menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Rupanya saya menyadari bahwa Makalah ini memang belum mencapai kesempurnaan, masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Maka untuk itu, saya sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar dapat memperbaiki dalam penulisan Makalah yang saya buat selanjutnya. 
Akhirnya saya sebagai penyusun berharap, semoga Makalah yang saya buat dapat menambah wawasan kepada saya pada khususnya dan kepada para pembaca pada umumnya.

Semarang,      Desember 2013

Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami perkembangan kearah pencapaian kemudahan dan kenyamanan luar biasa, sehingga kegiatan sehari-hari yang dianggap tidak mungkin, dapat dikerjakan dalam waktu singkat. Pengembangan teknologi computasi berbasis internet saat ini lebih diarahkan pada proses aplikasi sistem yang mudah dan tidak memerlukan banyak waktu atau tenaga. Saat ini, banyak berkembang jaringan-jaringan seperti halnya Bluetooth, wi-fi, fiber optic, dan UPT, yang dapat digunakan oleh user sesuai dengan keinginan user. Jaringan-jaringan tersebut memiliki layanan yang berbeda-beda.
Sekarang sudah berkembang kembali sebuah jaringan yang menggabungkan pemanfaatan teknologi computer dan pengembangan berbasis internet. Sebagai contoh google Apps, yang menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang di akses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Jaringan ini mempunyai 3 tingkatan layanan yang di berikan pengguna, yaitu : infrastructure as a service, plarform as a service, dan software as a service. Jaringan ini lebih unggul daripada jaringan sebelumnya. Diantaranya dapat menghemat investasi awal untuk pembelian sumber daya, dapat menghemat waktu, lebih mudah membuat operasional dan manajemen, serta dapat menghemat biaya operasional. Jaringan ini disebut dengan Cloud Computing.






1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, Ada beberapa rumusan masalah yang saya jadikan pokok bahasan dalam makalah ini, yaitu :
A.    Apa yang dimaksud dengan Cloud Computing?
B.     Bagaimana sejarah dari Cloud Computing?
C.     Apa manfaat Cloud Computing?
D.    Karakteristik apa yang dimiliki Cloud Computing?
E.     Apa saja layanan yang di berikan Cloud Computing?
F.      Bagaimana Metoda dan Implementasi Cloud Computing?
G.    Bagaimana infrastruktur Cloud Computing?
H.    Aspek keamanan Cloud Computing?
I.       Bagaimana Cara kerja Cloud Computing?
J.       Apa Keuntungan dan Kekurangan Cloud Computing?
K.    Masalah yang dihadapi Cloud Computing?
L.     Contoh penerapan Cloud Computing?


1.1  Tujuan Penulisan
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah “Teknologi Informasi dan Komunikasi”
2      Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
3      Melatih mahasiswa menyusun makalah dalam upaya lebih meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa.
4      Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang Cloud Computing.


1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, memiliki manfaat bagi beberapa pihak, yaitu;
1.      Bagi penulis adalah untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan cloud computing.
2.      Bagi pembaca adalah pembaca bisa mengetahui mengenai hal-hal yang berhubungan dengan cloud computing setelah membaca makalah ini.
3.      Bagi masyarakat, masyarakat mampu mengetahui dengan lebih tentangcloud computing dan bisa menjadi acuan atau refrensi yang berkenaan dengan cloud computing














BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Cloud Computing
Adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan")  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing " Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
 Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan     tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.
Wikipedia : mendefinisikan cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dandata pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan listrik”.
Gartner  : mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TIyang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet.”
Forester : mendefinisikannya sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internetdengan cara swalayan dan bayar-per-pemakaian.”Agar lebih mudah membayangkan skema Cloud Computing, silahkan lihat ilustrasi berikut.

B.     Sejarah cloud computing
Di tahun 50-an, Cloud Computing memiliki konsep yang mendasar. Ketika komputer mainframe yang tersedia dalam skala yang besar dalam dunia pendidikan dan perusahaan dapat diakses melalui komputer terminal disebut dengan Terminal Statis. Terminal tersebut hanya dapat digunakan untuk melakukan komunikasi tetapi tidak memiliki kapasitas pemrosesan internal. Agar penggunaan mainframe yang relatif mahal menjadi efisien maka mengembangkan akses fisik komputer dari pembagian kinerja CPU. Hal ini dapat menghilangkan periode tidak aktif pada mainframae, memungkinkan untuk kembali pada investasi. Hinga pertengahan tahun 70-an dikenal dengan RJE remote proses Entry Home Job yang berkaitan besar dengan IBM dan DEC Mainframe.
Tahun 60-an, John McCarthy berpendapat bahwa “Perhitungan suatu hari nanti dapat diatur sebagai utilitas publik.” Di buku Douglas Parkhill, The Challenge of the Computer Utility menunjukkan perbandingan idustri listrik dan penggunaan pada listrik di masyarakat umum dan pemerintahan dalam penyediaan cloud computing. Ketika Ilmuan Herb Grosch mendalilkan bahwa seluruh dunia akan beroperasi pada terminal bodah didukung oleh sekitar 15 pusat data yang besar. Karena komputer ini sangat canggih, banyak perusahaan dan entitas lain menyediakan sendiri kemampuan komputasi melalui berbagai waktu danbeberapa organisasi, seperti GE GEISCO, Anak perusahaan IBM Biro Corporation, Tymshare, CSS Nasional, Data Dial, Bolt, dan Beranek and Newman.
Tahun 90-an, perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan jaringan pribadi dengan kualitas sebanding pelayanannya, tapi dengan biaya yang lebih rendah. Karena merasa cocok dengan hal tersebut untuk menyeimbangkan penggunaan server, mereka dapat menggunakan bandwidth jaringan secara keseluruhan. Lalu menggunakan simbol awan sebagai penunjuk titik demarkasi antara penyedia dan pengguna yang saling bertanggung jawab. Cloud computing memperluas batas iniuntuk menutup server serta infrastruktur jaringan.
Sejak Tahun 2000, Amazon sebagai peran penting dalam semua pengembangan cloud computing dengan memodernisasi pusat data, seperti jaringan komputer yang menggunakan sesedikit 10% dari kapasitas mereka pada satu waktu. Setelah menemukan asitektur awan baru, mengalami peningkatan efisiensi internal sedikit bergerak capat “Tim Dua-Pizza”(Tim kecil untuk memberi makan dengan dua pizza) dapat menambahkan fitur baru dengan cepat dan lebih mudah. Kemudian Amazon mulai mengembangkan produk baru sebagai penyedia cloud computing untuk pelanggan eksternalm dan meluncurkan Amzaon Web Service (AWS) tahun 2006.
Awal tahun 2008, Eucalypus menjadi yang pertama open source, AWS API Platform yang kompatibel menyebarkan awan swasta. Open Nebula ditingkatkan dalam proyek Eropa Reservoir Komisi yang sudah didanai. Pada tahun yang sama, agar difokuskan pada penyediaan jaminan kualitas layanan (seperti yang dipersyaratkan oleh aplikasi interaktif real-time) untuk infrastruktur berbasis cloud dalam rangka IRMOS Eropa Proyek yang didanai Komisi. Pertengahan 2008, Gartner melihat kesempatan untuk membentuk hubungan antara konsumen layanan TI, mereka menggunakan layanan TI dan menjualnya. Dan mengamati bahwa “Organisasi layanan TI yang beralih dari perangkat keras milik perusahaan dan aset perangkat lunak untuk digunakan layanan berbasis model sehingga pergeseran diproyeksikan untuk komputasi.....akan menghasilkan pertumbuhan dramatis dalam produk IT di beberapadaerahdan pengurangan yang signifikan di daerah lain.”.
Tanggal 1 Maret 2011, IBM mengumumkan SmartCloud kerangka IBM Smarter Planet untuk mendukung. Di antara berbagai komponen dasar Smarter Computing, cloud computing adalah bagian yang paling penting.
·         Tahun 1960
John McCarthy, Pakar Komputasi dan kecerdasan buatan dari MIT. “Suatu hari nanti, komputasi akan menjadi Infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon. Ini adalah sebuah ide yang mengawali suatu bentuk komputasi yang kita kenal dengan istilah Komputasi awan.
·         Tahun 1995
Larry Ellison, pendiri perusahaan Oracle. “Network Computing” Ide ini sebenarnya cukup unik dan sedikit menyindir perusahaan Microsoft pada saat itu. Intinya, kita tidak harus "menanam" berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai dari sistem operasi hingga perangkat lunak lainya. Cukup dengan koneksi dengan server dimana akan disediakan sebuah environment yang mencakup berbagai kebutuhan PC pengguna.
Pada era ini juga wacana “Network Computing” cukup populer. Banyak perusahaan yang menggalang sistem ini contohnya Sun Mycrosystem dan Novell Netware. Disayangkan kualitas jaringan komputer saat itu masih belum memadai, penggunapun cenderung memilih PC karena cenderung lebih cepat.
·         Akhir Era -90
Lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai dengan kemunculan perusahaan pusat pengolahan data. Ini merupakan sebuah perkembangan pada kualitas jaringan komputer. Akses untuk pengguna menjadi lebih cepat.
·         Tahun 2000
Marc Benioff, mantan wakil presiden perusahaan Oracle. “salesforce.com” ini merupakan sebuah perangkat lunak CRM dengan basis SaaS (Software as a Service). Tak disangka gebrakan ini mendapat tanggapan hebat. Sebagai suksesor dari visi Larry Ellison, boss-nya. Dia memiliki sebuah misi yaitu “The End of Software”.
·         2005 - Sekarang
Cloud Computing sudah semakin meningkat populatitasnya, dari mulai penerapan sistem, pengunaan nama, dll. Amazon.com dengan EC2 (Elastic Computer Cloud); Google dengan Google App. Engine; IBM dengan Blue Cord Initiative; dsb. Perhelatan cloud computing meroket sebagaimana berjalanya waktu. Sekarang, sudah banyak sekali pemakaian sistem komputasi itu, ditambah lagi dengan sudah meningkatnya kualitas jaringan komputer dan beragamnya gadget yang ada. Contoh dari pengaplikasianya adalah Evernote, Dropbox, Google Drive, Sky Drive, Youtube, Scribd, dll.

C.    Manfaat Cloud Computing
Dari penjelasan tentang cloud computing diatas, ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dari cloud computing, yaitu :
·        Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
·        Aksesibilitas, yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang penting.
·        Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.
·        Kreasi, yaitu para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud computing.
·        Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak.


D.    Karakteristik Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing. Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan.
            Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik berikut ini.
1.      On-Demand Self-Services
            Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui  mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2.      Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3.      Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4.      Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5.      Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan  cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.

E.     Layanan yang diberikan Cloud Computing
Cloud computing merupakan sebuah metode komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis internet.
Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:

·         Infrastructure as a Service (IaaS)

Infrastructure as a Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS ini adalah tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya. Konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misalkan saat storage hampir penuh, storage bisa ditambah dengan segera. Perusahaan yang menyediakan IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.

·         Platform as a Service (PaaS)

Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Contoh penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows Azure.

·         Software as a Service (SaaS)

Software as a Service adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo dan outlook sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan google+. Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan perangkat klien komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi yaitu Office 365 dan Adobe Creative Cloud.
Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa di kategorikan sebagai cloud computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi:
a) Layanan bersifat “On Demand”, pengguna dapat berlangganan hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja. Misalkan sebuah layanan menyediakan 10 fitur, user dapat berlangganan 5 fitur saja dan hanya membayar untuk 5 fitur tersebut.
b) Layanan yang bersifat elastic/sclable, dimana pengguna bisa manambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan, kapan saja dan system selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut.
c) Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah computer personal/notebook ditambah koneksi internet.
Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa perusahaan penyedia layanan cloud computing, di antaranya PT Aplikasinusa Lintasarta, PT Sigma Cipta Caraka (Telkom Sigma), PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Astra Graphia Information Technology (AGIT), PT Infoprima Mitra Solusi, PT Menara Sinar Semesta, PT Biznet Networks, termasuk PT Telkom dengan Telkom Cloud-nya.


Deployment Model Infrastruktur Cloud Computing. (Jangkauan layanan)
1.      Public Cloud
Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya.
2.      Private Cloud
Infrastruktur layanan cloud dioprasikan hanya untuk sebuah organisasi/ perusahaan tertentu. Biasanya organisasi/perusahaan ini berupa skala besar. Infrastrukturnya dapat dikelola sendiri oleh organisasi atau oleh pihak ketiga. Begitu juga dengan lokasi bisa on-site atau off-site. Dengan kata lain Di mana sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu.
3.      Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan. Misalnya dari sisi misi organisasi atau tingkat keamanan yang dibutuhkan. Jadi community cloud ini merupakan "pengembangan" terbatas dari privete cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa dimanage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.
4.      Hybrid Cloud 
Merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Meskiun secara identitas mereka tetap berdiri sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu mekanisme yang memungkinkan protabilitas data dan aplikasi antar cloud itu, Misalnya mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal. Menurut lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud Computing sendiri masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang akan menentukan model mana yang akan bertahan.


F.     Metoda dan Implementasi Cloud Computing

Metoda atau Cara Kerja Cloud Computing ( Komputasi Awan)

Berikut merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi data pada pemanfaatan teknologi cloud computing. Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi operating system pada satu aplikasi. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai gantinya. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi. Pengguna Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data.
Web service telah memberikan mekanisme umum untuk pengiriman layanan, hal ini membuat service-oriented architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar, dan protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya perangkat lunak yang dikemas sebagai "layanan," yang terdefinisi dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan layanan yang kuat yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang seragam.

Implementasi Komputasi Awan

Ada tiga poin utama yang diperlukan dalam implementasi cloud computing, yaitu :
·        Computer front end
Biasanya merupakan computer desktop biasa.
·        Computer back end
Computer back end dalam skala besar biasanya berupa server computer yang dilengkapi dengan data center dalam rak-rak besar. Pada umumnya computer back end harus mempunyai kinerja yang tinggi, karena harus melayani mungkin hinggga ribuan permintaan data.
·        Penghubung antara keduanya
Penghubung keduanya bisa berupa jaringan LAN atau internet.

Implementasi Cloud Computing dalam pemerintahan (E-Goverment)

Cloud Computing dalam pemerintahan (E-Goverment) dapat mendongkrak kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan. E-Goverment dapat membantu para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke masyarakat. Pemerintah dalam negara Indonesia telah menggunakan cloud computing. Contoh pertama yaitu sebagai penyediaan sumber informasi. Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyediakan layanan Cloud Computing sebagai layanan jasa alih daya pengelolaan TIK untuk instansi pemerintah. Layanan ini bertujuan untuk dapat mewujudkan percepatan e-government, karena memungkinkan pengguna pemerintah berkonsentrasi dalam memberikan layanan dan tidak dipusingkan dengan konfigurasi maupun pemeliharan perangkat teknologi informasi.


G.    Infrastruktur Cloud Computing
Infrastruktur Cloud Computing yang mendasar :
·         Proved web-services integreted : Sesuai dengan sifatnya, teknologi Cloud Computing jauh lebih mudah dan lebih cepat untuk mengintegrasikan dengan aplikasi lain Anda di perusahaan (baik perangkat lunak tradisional dan Cloud Computing infrastruktur-based).
·         World-class Services Delivery : Cloud computing infrastruktur menawarkan skalabilitas yang jauh lebih besar, pemulihan bencana yang l engkap, dan uptime mengesankan.
·         No Hardware and Software to Install : infrastruktur cloud computing 100%. Keindahan teknologi cloud computing adalah kesederhanaannya dan dalam kenyataan bahwa ia memerlukan belanja modal secara signifikan lebih sedikit untuk di bangun dan berjalan.
·         Faster and Lower-risk Deployment : Anda bisa membangun dan berjalan di sebagian kecil dari waktu dengan infrastruktur Cloud Computing. Tidak menunggu bulan lagi atau tahun dan menghabiskan jutaan dolar sebelum ada yang sampai ke login ke solusi baru Anda. Teknologi Cloud Computing Anda yang tinggal dalam hitungan minggu atau bulan, bahkan dengan kustomisasi yang luas atau integrasi.
·         Support for Deep Cutomizations. Beberapa profesional TI keliru berpikir bahwa teknologi Cloud Computing sulit atau tidak mungkin untuk menyesuaikan luas, dan karenanya bukan merupakan pilihan yang baik untuk perusahaan yang kompleks. Infrastruktur Cloud Computing tidak hanya memungkinkan penyesuaian dalam dan konfigurasi aplikasi, itu mempertahankan semua kustomisasi bahkan selama upgrade. Dan bahkan lebih baik, teknologi Cloud Computing sangat ideal untuk pengembangan aplikasi untuk mendukung kebutuhan organisasi Anda.
·         Empowered Business Suport. Cloud computing teknologi memungkinkan on-the-fly, kustomisasi point-and-klik dan generasi laporan untuk pengguna bisnis, sehingga IT tidak menghabiskan setengah waktu membuat perubahan kecil dan menjalankan laporan.
·         Automatic Upgrades that dont Impact IT Resources. Cloud computing infrastruktur mengakhiri dilema besar IT: Jika kita upgrade ke versi terbaru-dan-terbesar aplikasi, kita akan dipaksa untuk menghabiskan waktu dan sumber daya (bahwa kita tidak memiliki) untuk membangun kembali kustomisasi dan integrasi.Cloud computing teknologi tidak memaksa Anda untuk memutuskan antara upgrade dan melestarikan semua kerja keras Anda, karena mereka kustomisasi dan integrasi secara otomatis disimpan selama sebuah upgrade.
·         Pre-built, pra-integrasi appfor Cloud Computing Technology. 

H.    Aspek keamanan Cloud Computing
Ada lima aspek yang terkait dengan keamanan dan privasi cloud computing. 
1. Manajemen risiko dan ketaatan
Menurut National Technology Officer Microsoft Tony Seno Hartono, banyak perusahaan cloud computing yang menyatakan jasa mereka aman. "Kalau ingin tahu apakah benar demikian, perlu dicek mereka mengikuti standar yang mana," papar Tony.
Sebab, penyedia komputasi awan harus menggunakan beberapa frameworkatau best practice seperti MOF atau ITIL dan mempunyai sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, serta mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II. Selain itu juga harus disesuaikan ketentuan suatu negara.
2.    Manajemen akses dan identitas
Sekarang sudah banyak perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa cloud computing. Nah, identitas bisa diperoleh dari beberapa penyedia jasa komputasi awan dan bersifat interoperable antarorganisasi yang berbeda.
Perlu diperhatikan bagaimana jika pengguna lupa password. Karena itu, Tony menyarankan autentikasi sebaiknya menggunakan cara lain seperti biometric, one time password token seperti token BCA atau kartu ID dengan chip.
3. Integritas layanan
Penyedia komputasi awan harus mengikuti proses yang dapat dibuktikan, terdefinisi dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanan mereka, mulai dari siklus awal sampai terakhir. Tony menyarankan penggunaan sertifikasi seperti EAL4+ untuk mengevaluasi keamanan, SDL untuk mengembangkan aplikasi dan ISO/IEC 18044 untuk insiden.
4. Integritas klien
Jasa komputasi awan yang digunakan di sisi klien harus memerhatikan aspek keamanan, ketaatan dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa ditingkatkan menggunakan panduan praktik terbaik. Caranya, perkuat sistem komputer, terapkan kebijakan teknologi informasi yang tepat, federasi identitas atau menggunakan metode network access protection.
5. Proteksi informasi
Ini penting. Bayangkan saja. Orang sudah menggunakan layanan komputasi awan gratis. Mereka menyimpan foto dan data lain, tetapi bocor. Padahal informasi yang bocor tidak mungkin ditarik kembali. Untuk mencegah kejadian tersebut, gunakan teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data dilepas ke cloud. (MI/ICH).

I.       Cara Kerja
Kita bayangkan seorang pengambil keputusan pada perusahaan yang sedang berkembang, dengan rencana penambahan karyawan yang cukup besar. Pada saat itu perusahaan harus memastikan setiap karyawan dapat mengakses atau bahkan memiliki hardware yang tepat dan perangkat lunak yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka. Membeli komputer untuk setiap orang tidak sesederhana yang dibayangkan – kita juga harus membeli lisensi perangkat lunak untuk memberikan karyawan alat yang mereka butuhkan. Setiap kali perusahaan memiliki seorang karyawan baru, atau ada perangkat yang out of date, kita harus membeli perangkat keras dan lisensi perangkat lunak yang dibutuhkan. Ini sangat memnbebani keuangan perusahaan. Walaupun pada saat ini sudah banyak ditawarkan perangkat lunak yang berbasis open source akan tetapi tetap saja akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah untuk pengadaannya.
Sehingga adanya alternatif cloud computing sangat menjanjikan. Tanpa menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasioperating system dan  satu aplikasi. Aplikasi ini yang yang akan memungkinkan  untuk login ke layanan berbasis web yang telah disediakan oleh server host, dimana semua kebutuhan akan aplikasi  yang mendukung pekerjaannya akan disediakan. Server ini  yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata,  sampai program analisis data yang kompleks. Ini disebut komputasi awan, dan bisa mengubah seluruh industri komputer.
Dalam sistem komputasi awan, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus menjalankan perkerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan. Jaringan komputer yang membentuk awan menangani mereka sebagai gantinya. Spesifikasi Hardware dan software  pada sisi pengguna akan menurun. Satu-satunya kebutuhannya komputer pengguna harus mampu untuk menjalankan adalah interface perangkat lunak sistem komputasi awan, yang dapat dibuat sesederhana seperti web browser, dan server pada jaringan cloud computing mengurus sisanya.
Sebagian dari kita sudah berpengalaman menggunakan beberapa bentuk komputasi awan sederhana. Jika kita memiliki account e-mail dengan layanan Web-based e-mail seperti Hotmail, Yahoo! Mail atau Gmail, maka kita telah memiliki beberapa pengalaman dengan komputasi awan. tanpa menjalankan program e-mail pada komputer kita, dengan mudah kita login ke account e-mail Web. Perangkat lunak dan penyimpanan untuk account Anda tidak ada pada komputer kita – semua itu diurus oleh layanan cloud computing .

J.      Keuntungan dan Kekurangan Cloud Computing
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:
(1)  Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
(2) Bagi application developer,layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
(3)   Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi,
(4)   Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
(5)     Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat.
Keunggulan lainnya adalah :
1.  Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasiyang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula(startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna.Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna.Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukupmembayar sesuai yang kita butuhkan.

2.  Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengancloud computing, kita dapat melakukan pengeluaranoperasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara keuangan.

3.  Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat beberapa skenario kebutuhan bisnis. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja. Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana penggunaan TImeningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang padaakhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI jugaharus mengikuti.Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website beritamendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik. Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan(elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan,dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.

4.  Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan olehkita sendiri. Misalnya, melakukan patching,security update, upgrade hardware,upgrade software, maintenance, dan lain-lain. Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedialayanan.

Kekurangan Cloud Computing
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi userdalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
(1)   Service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) Privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
(3) Compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user, 
(4) Data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud, 
(5) Data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing. 
Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
- Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
- Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
- Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
- Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.


Menurut NIST ( National Institute of Standards and Technology), sebuah sistem dapat dikatakan Cloud Computing / Komputasi Awan bila memenuhi 5 karakteristik dibawah ini : 
·         Resource Pooling adalah sumber daya bisa berupa storage, CPU, memory, network bandwidth dsb yang disediakan oleh penyedia service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan untuk digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user (multi-tenant).
·         Broad Network Access atau Luas Jaringan Akses yang memungkinkan penguna service dapat mengakses melalui perangkat seperti smartphone, laptop, tablet, workstation, dsb.
·         Measured Service merupakan layanan monitoring yang disediakan oleh provider service yang memungkinkan penguna service Cloud Computing / Komputasi Awan untuk memonitoring resources, seperti bandwidth, kapasitas, proses yang sedang berjalan, dsb.
·         Rapid Elasticity yang berarti kapasitas layanan service dapat dinaikan atau diturunkan setiap saat dengan mudah dan bebas.
·         Self Service, diharapkan penguna service dapat secara mandiri untuk mengkonfigurasi layanan  Cloud Computing / Komputasi Awan secara mandiri tanpa harus berinteraksi dengan pihak cloud provider.


K.    Masalah yang dihadapi Cloud Computing (komputasi awan)
Dunia komputasi awan merupakan dunia baru karena tidak semua orang mengetahui teknologi baru tersebut. Karena masih baru tersebut muncul beberapa masalah dalam pengenalannya ke dunia luar. Contohnya komputasi awan merupakan sarana penyimpanan data melalui jaringan internet maka internet wajib bagi pemakai komputasi awan apabila terjadi masalah dalam internet maka akan menyebabkan komputer tersebut menjadi lambat karena proses yang terlalu lama. Masalah lain adalah jika suatu perusahaan menggunakan komputasi awan dalam penyimpanan datanya maka akan sangat tergantung pada vendor (penyedia layanan komputasi awan) karena perusahaan tersebut tidak mempunyai server langsung dalam komputasi awan dan juga apabila vendor mempunyai layanan backup yang buruk atau server pada vendor rusak akan menyebabka kerugian besar pada perusahaan tersebut karena semua data yang tersimpan pada vendor akan mengalami masalah. Jika ingin menggunakan komputasi awan juga harus tersedia bandwidth yang besar karena data yang keluar masuk dalam sebuah akun tidak sedikit, maka dari itu dibutuhkan bandwidth yang berukuran besar agar mampu menampung data yang ditransfer. Masalah keamanan dan privasi menjadi masalah baru karena jika kita sudah meletakkan suatu data dalam internet maka itu bisa dilihat oleh masyarakat luas apabila data tersebut sangat rahasia maka bisa menyebabkan kefatalan dalam mengelola sesuatu. Selain itu belum banyak dukungan dari berbagai pihak karena beberapa masalah dalam komputasi awan. Beberapa masalah yang timbul disebabkan karena masih barunya teknologi komputasi awan dalam penyimpanan sebuah data dalam internet. Masalah lain yang dapat timbul selain diatas adalah dengan banyak para peretas yang muncul dari berbagai dunia dalam meretas internet membuat vendor harus berhati-hati dalam mengelola sumber daya yang dipakai dalam komputasi awan.
L.     Contoh penerapan Cloud Computing

a.      Google Drive

Google Drive adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam pengeditan.

Fitur-fitur Google Drive
·         Penyimpanan gratis sebesar 5GB
Google Drive memberikan fasilitas penyimpanan sebesar 5GB kepada penggunanya dengan cuma-cuma untuk menyimpan dokumen, baik berupa gambar, video, musik, ataupun file-file lain.
·         Memungkinkan membuat dokumen
Pada fitur ini Google Drive memungkinkan para penggunanya untuk membuat dokumen, seperti mengolah data, mengolah angka, membuat presentasi, form dan dokumen lainnya.
·         Berbagi file
Google Drive memudahkan untuk berbagi file dengan orang lain, dan juga memudahkan orang lain untuk melakukan pengeditan terhadap file yang kita buat.
·         Terintegrasi dengan layanan Google lainnya
Para pengguna layanan Google lainnya akan merasakan kemudahan dalam memanagement file dari Google Drive. Karena Google Drive secara otomatis terintegrasi dengan layanan google lainnya.
·         Fasilitas pencarian
Google Drive memberikan layanan pencarian yang lebih baik dan lebih cepat untuk para penggunanya dengan menggunakan kata kunci tertentu. Google Drive juga dapat mengenali gambar atau teks dari dokumen hasil scan.
·         Menampilkan berbagai file
Lebih dari 30 type file yang dapat dibuka dan ditampilkan oleh Google Drive, termasuk file video, file image, dan lain-lain tanpa mengharuskan pengguna untuk mengunduh dan menginstal software yang sesuai dengan tipe atau ekstensi file tersebut.
·         Menjalankan aplikasi
Google Drive juga mempunyai kemampuan untuk membuat, menjalankan dan membagi file aplikasi favorit yang dimiliki oleh pengguna.

 

b.      Windows Azure

Windows Azure adalah sistem operasi yang berbasis komputasi awan, dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi serta melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers. Windows Azure yang mendukung berbagai macam bahasa dan alat pemograman. Sistem operasi ini dirilis pada 1 Februari 2010.

Fitur-fitur Windows Azure

·         Layanan Infrastruktur

Windows Azure menyediakan infrastruktur dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan. Baik dalam membuat aplikasi baru atau menjalankan aplikasi yang telah disediakan.
·         Kembangkan dan Lakukan Percobaan
Windows Azure memungkinkan pengguna untuk melakukan pengembangan aplikasi dan langsung melakukan percobaan pada aplikasi tersebut secara cepat.
·         Big Data
Windows Azure menyediakan kapasitas data yang besar. Kapasitas ini didukung oleh Apache Hadoop.
·         Aplikasi Mobile
Windows Azure memberikan kemudahan dalam pembuatan aplikasi mobile. Aplikasi yang telah dibuat dan dapat langsung dimasukan ke penyimpanan komputasi awan.
·         Media
Layanan Media Windows Azure memperbolehkan untuk mengembangkan solusi penyebaran media, yang mana bisa menampilkan media dari Adobe Flash, Android, iOS, Windows, dan platform lainnya
·         Aplikasi Web
Windows Azure menawarkan keamanan dan fleksibilitas pengembangan, penyebaran, dan pilihan skala untuk berbagai macam ukuran aplikasi web.
·         Penyimpanan, Pencadangan, dan Pemulihan
Windows Azure menyediakan penyimpanan, pencadangan, dan solusi pemulihan data apapun.
·         Identitas dan Manajemen Akses
Windows Azure Active Directory memberikan layanan pengamanan pada identitas perusahaan. Serta melakukan manajemen pada banyak pengguna di sebuah perusahaan.
·         Integrasi
Windows Azure memperbolehkan pengguna untuk membawa seluruh aplikasi, data, perangkat, mitra ke perangkat lokal dan ke awan.
·         Manajemen Data
Windows Azure menyediakan solusi yang tepat untuk kebutuhan data pengguna.




Perbandingan Cloud Computing dengan Sistem Konvensional
Terdapat perbandingan antara sistem komputer konvensional (kuno) dengan cloud computing (komputasi awan) dalam hal ketiga lapisan yang ada di dalamnya. Dalam hal ini baik sistem komputer konvensional maupun cloud computing, sama – sama memiliki 3 buah lapisan dengan fungsionalitas berbeda.
Pada sistem komputer konvensional, terdapat tiga buah lapisan dengan fungsionalitas masing – masing, yaitu :
1.     Lapisan 1, yaitu lapisan infrastruktur (lapisan fisik). Berupa perangkat keras (hardware) dari suatu komputer. meliputi motherboard, VGA, memory, processor, dan sebagainya.
2.      Lapisan 2, yaitu lapisan sistem operasi (disebut juga platform). Berupa sistem operasi yang digunakan oleh komputer bersangkutan sehingga bisa menjalankan fungsionalitas hardware maupun untuk menginstalasi dan menjalankan perangkat lunak lainnya. Meliputi berbagai perangkat lunak di komputer maupun mobile : MS Windows, GNU/Linux, BSD, Solaris, Android, Windows Mobile, Symbian, dan sebagainya.
3.      Lapisan 3, yaitu lapisan software (perangkat lunak). Berupa perangkat lunak yang terinstall maupun dijalankan langsung oleh komputer melalui sistem operasi.
Ketiga lapisan ini sama penting dan saling terkait. Lapisan 1 merupakan komponen dasar. tanpa adanya hardware, suatu mesin (komputer) tidak akan bisa digunakan meski telah tersedia perangkat lunak (dan sistem operasi). Demikian juga, tanpa adanya sistem operasi dan perangkat lunak berupa aplikasi – aplikasi lainnya, komputer yang hanya terdiri dari hardware saja tidak akan dapat berfungsi. lapisan 2 menjadi jembatan yang menghubungkan antara lapisan 1 dan lapisan 3. Sistem operasi menyediakan cara/metode agar aplikasi dan perangkat keras dapat berkomunikasi dengan baik, termasuk juga dengan adanya perangkat lunak tambahan berupa driver.



BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Cloud Computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan     tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.

III. 2 Saran
       Dari penulisan makalah ini, saran yang dapat penulis berikan adalah semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua ataupun teman-teman pembaca lainnya untuk dijadikan sebagaian pedoman.




DAFTAR PUSTAKA

http://budaksalopa.heck.in/makalah-cloud-computing.xhtml Di unduh pada Kamis 21 November 2013

1 komentar:

  1. Terimakasih atas artikel nya yang sangat membatu dan membuat saya menjadi paham mengenai Cloud Computing. Cek juga ya pengertian cloud computing nya yaa..

    BalasHapus